RESISTOR PULL UP, PULL DOWN, DAN FLOATING

Bagi orang yang sering berkecimpung di dunia mikrokontroler, sering sekali kita mendengar istilah resistor pull up dan pull down. Apa sebenarnya resistor pull up dan pull down itu??? Bagi yang belum paham dengan kedua istilah tersebut…barangkali melalui postingan ini dapat memberikan sedikit penjelasan mengenainya Ketika kita hendak menggunakan pin kaki sebuah IC (biasanya mikrokontroler) sebagai masukan atau input maka ada tiga keadaan yang dapat kita terapkan. Pertama pin IC tersebut bisa kita pull-up, artinya kita hubungkan pin kaki tersebut dengan sumber tegangan melalui sebuah resistor. Sehingga dalam keadaan saklar terbuka (normally open) keadaan logika pin tersebut dalam kondisi HIGH. Sedangkan ketika saklar ditutup, pin tersebut dalam kondisi LOW. Resistor yang digunakan disebut resistor pull-up
pull-up
Resistor Pull-up
Kedua yaitu dengan cara di pull-down, yaitu pin IC dihubungkan ke ground melalui resistor. Sehingga ketika saklar terbuka, kondisi pin berada dalam keadaan LOW sedangkan ketika saklar ditutup kondisi pin dalam keadaan HIGH. Resistor yang digunakan disebut resistor pull down
pull-down
Resistor pull-down
Ketiga dengan cara di-floating (mengambang). Pada keadaan ini kaki pin IC dibiarkan begitu saja atau tidak dihubungkan dengan apapun. Sehingga kondisinya bisa bernilai HIGH atau LOW, tergantung lingkungannya. kondisi floating biasanya digunakan ketika pin dihubungkan dengan sebuah sensor. Di mana kondisi masukan pin tersebut ditentukan oleh keluaran sensor .
floating
Kondisi Floating
Pada mikrokontroler umumnya resistor pull-up dan pull down sudah terdapat di dalamnya (built in). Ketiga kondisi input di atas dapat kita atur dengan cara mengaktifkannya melalui program yang ditanamkan pada mikrokontroler.
Previous
Next Post »